Menyeimbangkan kehidupan antara tugas pokok dengan hal yang disukai memang telah lama diterapkan oleh Meta. Alumni angkatan 2010 ini memiliki beragam kesibukan yang ia tekuni selama menjalani pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) bahkan sampai sekarang. Meta sendiri merupakan pribadi yang sudah menyukai kegiatan yang menantang dan memberikan kesempatan bertumbuh. Hal ini mengarahkan ia untuk bergabung dengan beberapa organisasi di kampus yang mampu mewadahi ketertarikannya terhadap dunia sosial, klinis dan juga kesenian. Organisasi-organisasi yang ia ikuti tersebut seperti Keluarga Rapat Sebuat Teater (KRST), Center of Indigenous and Cultural Psychology (CICP), menjadi salah satu founder (Youth Empowerment Studio) YES! hingga magang sebagai asisten di Unit Konsultasi Psikologi. Melalui berbagai organisasi tersebut, ia mendapatkan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan soft skills yang sangat berguna dalam kariernya. Bukan hanya itu, ia juga berkesempatan untuk melihat penerapan ilmu psikologi di beragam aspek kehidupan.
Beragam kesempatan menjembatani Meta dengan kenyataan di lapangan dan membuatnya semakin memahami bahwa ilmu psikologi dapat bersinergi dan saling mengisi dengan beragam disiplin ilmu lain. Berangkat dari hal yang ia dapatkan dari bangku perkuliahan maupun beragam organisasi yang diikuti, Meta melanjutkan pendidikan Master of Global Mental Health di University of Glasgow. Ia bertekad dan menanamkan pemahaman bahwa melalui ilmu kesehatan mental, ia dapat berkontribusi di berbagai sendi kehidupan masyarakat. Alumni yang juga salah satu founder YES! ini terus aktif mengikuti beragam kegiatan hingga turut serta menjadi relawan. Sama seperti semasa pendidikan sarjana, ia juga mendapatkan banyak pengalaman dan kesempatan berharga yang mendukung perjalanan kariernya sekarang.
Segudang pengalaman yang ia dapatkan membuatnya semakin tertarik untuk bergabung dengan organisasi yang berkaitan dengan masyarakat, kesehatan mental, dan kesenian. Setelah menyelesaikan pendidikan magisternya, ia bergabung dengan International Organization for Migration (IOM) – United Nation Migration (UN Migration). Sebagai bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), IOM Indonesia mendukung dan membantu pemerintah Indonesia dalam mempromosikan dan mengelola migrasi yang berperikemanusiaan, teratur dan bermanfaat bagi semua. IOM Indonesia juga membantu mengelola pemenuhan kebutuhan dasar para migran, termasuk dalam aspek kesehatan dan pendidikan. Tergabung di dalam tim Mental Health and Psychosocial Support (MHPSS), telah memberikan kesempatan bagi Meta untuk mengkolaborasikan ilmunya dengan beragam disiplin ilmu lainnya. Hal ini membuat Meta semakin mensyukuri kebermanfaatan ilmu psikologi, khususnya kesehatan mental, bagi masyarakat.
Bersinergi dalam perkerjaan yang interdispliner tentu saja memberi keunikan dan tantangan tersendiri bagi Meta. Menghadapi tantangan tersebut, ia menerapkan beberapa hal, salah satunya adalah selalu berusaha untuk open minded untuk belajar dari perspektif lain. Memang tidak dapat disangkal bahwa terkadang kondisi tertentu membuat Meta merasa stuck, sehingga mengharuskannya untuk rehat sejenak. Cara ini membantunya untuk menjernihkan pikiran, mengingat kembali passion dan motivasi bekerja, sehingga ia dapat kembali objektif dalam menilai dan berdinamika dengan berbagai pihak. Tidak hanya itu, prinsip yang ia pegang juga membantunya untuk kuat. Meta meyakini bahwa ia harus tetap mencoba menikmati proses, bertumbuh dan bermanfaat dalam cara yang baik dan benar. Ia memberikan pesan untuk mahasiswa maupun alumni muda lainnya tetap bersemangat untuk bertumbuh dan mengeksplorasi kontribusi apa yang ingin diambil di masyarakat melalui beragam jenis karier yang ada, terutama di ranah kesehatan mental. (Anjuni)