Sita Alfiyah: Turut berkontribusi untuk memajukan pendidikan di Indonesia dengan passion yang dimiliki

Pada kesempatan ini, Sita Alfiyah yang mana merupakan salah satu alumni dari program pendidikan Magister Psikologi Profesi bidang Pendidikan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2011 membagikan kisahnya selama berkuliah di Fakultas Psikologi UGM serta perjalanan kariernya di dunia pendidikan. Selama menjalankan pendidikan magister profesinya, alumnus yang lulus pada tahun 2013 ini tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan tetapi juga banyak pengalaman berharga yang mendukung kariernya saat ini. Misalnya saja melalui kegiatan perkuliahan ia terdorong untuk selalu disiplin, profesional, aktif dan kritis dalam berpikir, bereksplorasi dan beradaptasi yang sangat mendukung kariernya saat ini. Tidak hanya itu, program praktik kerja profesi yang ia lakukan juga mengajarkannya untuk mampu memahami masalah para siswa serta mengajarkannya untuk meningkatkan pengelolaan diri sehingga kini tidak terkejut ketika menghadapi kendala serupa di dunia kerja.

Salah satu kegiatan perkuliahan yang ia ikuti, memantik ketertarikannya untuk bergabung dengan lembaga pemangku kepentingan bidang pendidikan sebagai upaya untuk turut andil membangun pendidikan di Indonesia. Berangkat dari pemikirannya tersebut, ia kemudian bergabung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil. Bergabung dengan instansi ini mewujudkan keinginannya untuk mampu menerapkan ilmu psikologi di dunia pendidikan dan secara tidak langsung berkontribusi dalam memajukan pendidikan Indonesia.

Perjuangannya untuk berkontribusi di dunia pendidikan dimulai saat ia bergabung di Direktorat Pembinaan Anak Usia Dini, kemudian menjadi bagian dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga. Melalui perjalanan dinas selama berkarier di Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, ia menjumpai berbagai permasalahan dalam satuan pendidikan terutama psikologis siswa yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu agar siswa daerah bisa mendapatkan pelayanan profesional psikologis secara cuma-cuma. Selanjutnya, Sita berupaya untuk melakukan langkah-langkah kecil dengan mendorong fasilitator di daerah dalam optimalisasi peran keluarga sebagai pendidik pertama dan utama.

Pada awal pandemi Covid-19 lalu, Sita mendapatkan tugas baru di Pusat Penguatan Karakter sebagai seorang Analis Pendampingan Belajar di kelompok kajian konten penguatan karakter. Dalam tugasnya ini ia melakukan berbagai hal mulai dari memberikan masukan bahan ajar agar mudah dipahami, menyusun modul pelatihan dan buku pendidikan keluarga, membuat kegiatan edukasi kepada fasilitator pendidikan keluarga yang telah dilatih oleh direktoratnya yang terdahulu. Salah satu kegiatan yang melibatkan siswa secara langsung adalah kegiatan psikoedukasi siswa SMA Negeri 10 Purworejo dengan media grup Whatsapp. Kegiatan psikoedukasi tersebut mendapat respon positif dari para siswa dan juga guru karena sifatnya yang mengedukasi serta memotivasi siswa untuk terus mengembangkan diri.

Berdasarkan temuan di lapangan, Sita berfikir bahwa kondisi yang serupa bisa saja terjadi di sekolah lain dan belum tentu mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan adanya kondisi ini, ia mengajak alumni melalui Paguyuban Alumni Magister Profesi Psikologi (PAMPsi) untuk bekerjasama memperluas kegiatan psikoedukasi yang sudah ia lakukan di SMA N 10 Purworejo ke sekolah-sekolah lainnya. Dengan mengantongi izin dari dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Jawa Tengah kegiatan Psikolog Masuk Sekolah (PSIMAS) dapat dilakukan di 12 sekolah dan selanjutnya dengan izin dari Gubernur Jawa Tengah yakni H. Ganjar Pranowo, S.H., M.IP. kegiatan ini dikembangkan ke sekolah-sekolah lainnya di Jawa Tengah hingga kini telah dilakukan di 80 sekolah mulai dari jenjang SMP, SMA, dan SMK.

Proses yang ia tempuh beserta tim untuk mampu menjalankan program ini tidaklah mudah, terutama ketika ia harus mengorganisir anggota yang rata-rata adalah orang sibuk. Namun demikian, mengingat kembali harapan yang muncul dari PSIMAS yakni mendorong pengembangan diri dan membantu mengatasi permasalahan psikologis siswa secara mudah serta memfasilitasi alumni turut berperan mendukung kemajuan pendidikan Indonesia, kendala yang ada dapat diatasi. Selain itu, kondisi yang ada justru memotivasinya untuk melakukan segala upaya menjaga agar program ini terus berjalan.

Perjalanan karier Sita mulai dari lulus sebagai seorang psikolog hingga saat ini tidaklah luput dari kendala dan tantangan, tetapi ia mampu mengatasinya dengan berusaha memaknai setiap peristiwa sebagai kesempatan belajar menjadi lebih baik. Selain itu, ia juga berprinsip bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan dan teruslah menembangkan potensi yang ada sehingga menjadi manfaat untuk orang lain tanpa perlu menghindari kendala tersebut maupun frustasi menghadapinya. Hal ini sejalan dengan ucapan salah satu dosen saat ia magister, “tidak perlu menguasai semua hal, tetapi fokuslah pada passion kita. Kita semua juga memiliki keterbatasan, tetapi kita bisa fokus untuk memilih apa yang kita suka dan mengembangkan diri, karena kalau kita suka maka tidak akan terasa berat”.

Terlepas dari kendala yang ia alami, Sita menyampaikan bahwa ada banyak hal positif yang ia rasakan selama perjalanan kariernya ini. Berbagai pengalaman menyenangkan ia dapatkan ketika menjalani tugas ke daerah-daerah untuk melakukan bimbingan teknis, menjadi narasumber kegiatan, monitoring dan evaluasi serta masih banyak lagi. Berikut ini sebagian kecil dari pengalaman positif yang ia rasakan mulai dari menemukan praktik pendidikan yang bagus dan inspiratif, mengetahui kondisi pendidikan di daerah sekaligus menemukan dan mengerti permasalahan yang dihadapi satuan pendidikan di sana hingga pengalaman lain yang berkaitan dengan peningkatan wawasan budaya maupun hal yang tak terlupakan saat perjalanan menuju beberapa daerah.

Sita juga menambahkan, meskipun bekerja di kementerian atau lembaga negara tidak selalu mendapat tugas yang 100% sesuai dengan kompetensi keilmuan psikologi, tetapi kita tidak perlu untuk menghindar karena sejatinya yang kita pelajari pasti memberikan manfaat. Ia juga membagikan beberapa saran bagi teman-teman mahasiswa ataupun alumni muda yang akan maupun sedang berkarier. Kita harus tetap semangat untuk memberikan kontribusi ilmu psikologi sesuai dengan passion yang kita miliki. Kita juga tidak perlu ragu untuk memulai apa yang diimpikan, mulai saja dahulu tanpa menunggu sempurna dan teruslah belajar agar kita dapat menjadi lebih baik lagi dan bermanfaat daripada sebelumnya. (Anjuni)