Prabaswara Dewi: Bermula dari Proyek Psikososial, Kini Meraih Sukses di bidang People Development

Menjalani pendidikan sarjana dan profesi di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) meninggalkan kesan tersendiri bagi Prabaswara Dewi atau yang sering disapa dengan panggilan DJ. Alumnus angkatan 1993 ini membagikan pengalaman yang sangat mengesankan selama ia menjalani masa pendidikan di Fakultas Psikologi. Ia mengaku bahwa jika diingat kembali masa-masa kuliahnya, semua merupakan pengalaman yang menyenangkan, meskipun pada masanya ia juga pernah merasa gugup dengan pengalamannya kala itu. Dari banyaknya pengalaman yang ada, keterlibatannya dalam proyek psikososial di Kupang, Nusa Tenggara Timur yang dilakukan bersama dengan para dosen menjadi salah satu pengalaman yang tidak terlupakan untuknya. Melalui kegiatan tersebut, ia mencicipi peran sebagai trainer bagi para guru yang terdampak konflik kala itu. Pengalaman tersebut juga memberikan insight bagi DJ mengenai karier di bidang people development yang ia tekuni saat ini.

Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana, alumni yang kerap disapa dengan nama DJ ini sempat bergabung di LSM Lentera-Sahaja pada divisi Media Development. Keterlibatannya di divisi ini membuatnya keluar dari zona nyaman dan mengikuti kecepatan teman-teman yang proaktif dalam menjalani kegiatan, sehingga ia juga turut menjadi pibadi yang aktif dalam mengembangkan kegiatan di Lentera-Sahaja. DJ juga kembali ke dunia pendidikan dengan melanjutkan pendidikan profesi di Fakultas Psikologi UGM dengan fokus people development.

Setelah DJ menamatkan pendidikan profesi, ia kemudian bergabung dengan sebuah perusahaan kosmetik tempatnya melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) saat ia menjalani pendidikan profesi. Mengawali karier di sebuah perusahaan yang terletak di Jakarta mungkin menjadi dambaan banyak fresh graduate, akan tetapi tidak dengan DJ. Ia justru merasa tidak betah dan selalu kembali ke Yogyakarta beberapa bulan pertama ia bekerja di Ibu kota. Berkat dukungan teman-teman dan relasi yang sangat baik dengan rekan satu angkatan di Fakultas Psikologi, ia mampu bertahan dan tetap melanjutkan kariernya di Jakarta hingga sekarang.

Penguatan untuk manajemen tim Sales

Setelah bekerja di perusahaan pertama, ia kemudian bergabung di Martha Tilaar Group hingga saat ini. Seperti pekerja pada umumnya, ia juga sempat mengalami rotasi dari bekerja di corporate-nya lalu ditempatkan di salah satu unit bisnis Martha Tilaar yakni Martina Berto. Tidak berselang lama, ia kembali ditarik ke perusahaan utama dan membantu Board of Directors (BOD) untuk memfasilitasi improvement project di area people and organizational development yang ada di unit-unit Martha Tilaar Group.

Sebagai Corporate People and Organization Development Manager, DJ dihadapkan dengan tugas yang beragam dan selalu berubah sesuai kondisi lapangan. Dengan tugas-tugasnya itu, ia dituntut untuk selalu belajar terutama berkaitan dengan kondisi unit perusahaan yang harus ia tangani. Selain itu, ia juga harus bisa memahami perintah dari atasan kemudian menggali hal-hal yang dibutuhkan hingga menyampaikan hal-hal terkait proyek yang akan dilakukan dengan “bahasa” yang mudah dipahami oleh karyawan yang terlibat dalam proyek tersebut. Berkenaan dengan hal tersebut, ia juga diharuskan untuk memiliki kelenturan terutama dalam delivering tugas.

Meskipun ia telah memiliki bekal ilmu dan segudang pengalaman, DJ juga sempat mengalami kegagalan dalam melaksanakan tugasnya. Misalnya saja ketika pelatihan pada suatu level karyawan yang tidak berjalan sesuai rencana karena pelatihan yang diberikan kurang tepat untuk kelompok karyawan tersebut, akan tetapi ketika diberikan kepada kelompok karyawan dengan tingkatan yang berbeda, pelatihan tersebut dapat berjalan lancar. Dengan pengalaman kegagalan tersebut, ia mencontohkan betapa pentingnya belajar dan memahami kelompok karyawan dan unit yang membutuhkan, sehingga intervensi yang diberikan tepat sasaran.

Berkaitan dengan kegagalan, DJ membagikan cara yang ia lakukan untuk menghadapi kondisi tersebut. Ia menjelaskan bahwa perasaan down memanglah wajar dan sebagai individu tetap berupaya untuk menerima kondisi tersebut apa adanya. Selain menerima kondisi tersebut, ketika ia merasa down, ia akan mengembalikan semuanya pada tujuan awal, sehingga dapat bangkit lagi dari perasaan down tersebut.

Sebagai ketua Keluarga Alumni Psikologi Universitas Gadjah Mada (Kapsigama), DJ menitipkan pesan untuk teman-teman alumni muda dan para mahasiswa untuk bergabung dengan Kapsigama dengan mengisi Kapsigama Link. Keikutsertaan dalam organisasi tersebut akan memberikan efek positif tersendiri bagi para anggota, salah satunya adalah relasi dan rasa kekeluargaan yang jarang ditemukan di organisasi alumni lainnya. Selain itu, walaupun tidak diharapkan, apabila terjadi krisis atau bencana, Kapsigama dapat segera mendeteksi dan mendukung alumni yang berada pada lokasi krisis atau bencana tersebut. Dengan anggota yang tersebar di berbagai penjuru dunia, para anggota juga berkesempatan untuk mendapatkan enrichment yang tentunya akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. (Anjuni)